Tujuh jenis properti paling diminati di Indonesia — dari rumah tapak hingga villa mewah, semua menawarkan peluang investasi menjanjikan di tengah tren pasar properti yang terus tumbuh.
Tren Properti yang Tak Pernah Sepi
Pernah nggak sih kamu merasa kalau topik properti itu nggak pernah mati? Entah harga naik, tren berubah, atau muncul lokasi baru yang mendadak ramai, dunia properti selalu punya cerita menarik. Selama lebih dari 20 tahun saya berkecimpung di industri ini—mulai dari jual-beli rumah hingga konsultasi investasi—ada satu hal yang tetap sama: minat masyarakat Indonesia terhadap properti tidak pernah surut.
Dari rumah tapak di pinggiran kota sampai apartemen mewah di pusat bisnis, setiap jenis properti punya pasar dan penggemarnya sendiri. Tapi pertanyaannya: jenis properti mana yang paling dicari di Indonesia saat ini? Nah, di artikel ini kita bakal bahas tuntas satu per satu jenisnya, lengkap dengan alasan kenapa properti itu begitu diminati.
Kalau kamu lagi berpikir untuk beli, sewa, atau bahkan investasi properti, artikel ini bisa jadi kompasmu. Yuk, kita mulai bahas satu per satu!
1. Rumah Tapak: Pilihan Abadi Keluarga Indonesia
Rumah tapak adalah bintang utamanya dunia properti Indonesia. Sejak dulu sampai sekarang, properti ini tetap jadi incaran utama masyarakat. Ada alasan kuat di balik itu. Pertama, rasa kepemilikan tanah. Orang Indonesia sangat menghargai punya lahan sendiri—bukan sekadar bangunan di atas tanah orang lain.
Selain itu, rumah tapak memberi fleksibilitas luar biasa. Mau renovasi? Bisa. Mau bangun tingkat? Bisa juga. Bahkan, kalau mau dijadikan kos atau tempat usaha kecil, rumah tapak tetap cocok. Nilai jualnya juga cenderung naik stabil, apalagi di area berkembang seperti Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya.
Kelebihan Rumah Tapak
- Memiliki tanah pribadi (nilai tanah terus naik).
- Cocok untuk keluarga besar.
- Bisa dikembangkan sesuai kebutuhan.
- Mudah dijual kembali.
Tren Terkini
Belakangan, banyak pengembang meluncurkan rumah tapak dengan konsep cluster minimalis—aman, rapi, dan lengkap dengan fasilitas modern. Ini menjawab kebutuhan masyarakat muda yang ingin praktis tapi tetap punya lahan sendiri.
Kalau kamu punya modal terbatas tapi ingin investasi properti, rumah tapak di daerah sub-urban bisa jadi pilihan strategis. Misalnya di Bekasi, Tangerang Selatan, atau Sidoarjo—daerah ini pertumbuhannya cepat dan infrastruktur terus berkembang.
2. Apartemen: Gaya Hidup Modern di Tengah Kota
Beberapa tahun terakhir, apartemen semakin populer di kalangan milenial dan profesional muda. Bukan hanya karena harga rumah tapak yang melambung, tapi juga karena perubahan gaya hidup. Mereka ingin tinggal dekat tempat kerja, pusat hiburan, dan transportasi umum. Apartemen menjawab kebutuhan itu.
Dulu, apartemen dianggap mewah dan hanya untuk kalangan atas. Sekarang, dengan banyaknya proyek mid-range, semua segmen bisa menikmati hunian vertikal. Bahkan, banyak pengembang menawarkan apartemen mikro dengan konsep efisien tapi tetap nyaman.
Kelebihan Apartemen
- Lokasi strategis (biasanya di pusat kota).
- Fasilitas lengkap: kolam renang, gym, keamanan 24 jam.
- Perawatan lebih mudah dibanding rumah tapak.
- Cocok untuk disewakan, memberi passive income stabil.
Tips Investasi Apartemen
Kalau kamu tertarik investasi apartemen, fokuslah pada lokasi dekat universitas, perkantoran, atau stasiun MRT/LRT. Unit di area seperti itu biasanya cepat disewa, dengan tingkat okupansi tinggi.
Namun, tetap perhatikan biaya bulanan seperti service charge dan maintenance. Ini sering dilupakan pembeli pertama kali, padahal berpengaruh pada total keuntungan.
3. Ruko (Rumah Toko): Dua Fungsi dalam Satu Bangunan
Siapa bilang properti hanya soal tempat tinggal? Di Indonesia, banyak orang justru mengincar ruko karena multifungsi—bisa untuk bisnis sekaligus tempat tinggal. Kombinasi ini membuat ruko jadi properti incaran para pengusaha kecil, pedagang, hingga investor.
Biasanya, ruko dibangun di lokasi strategis: jalan utama, kompleks perumahan, atau area perdagangan. Karena itulah, nilainya cenderung stabil bahkan saat pasar properti lain lesu.
Mengapa Ruko Diminati
- Memberi dua manfaat: tempat usaha + hunian.
- Nilai jual tinggi karena lokasi komersial.
- Bisa disewakan ke tenant bisnis.
- Potensi keuntungan jangka panjang besar.
Tren Pasar Ruko
Sekarang, konsep ruko makin berkembang. Banyak pengembang merancang ruko modern dengan desain estetik dan façade minimalis. Bahkan, ada yang menawarkan sistem strata-title seperti apartemen—lebih fleksibel untuk kepemilikan.
Untuk investasi, pilih ruko di area dengan lalu lintas tinggi dan dekat kawasan industri atau pendidikan. Contohnya: Karawang, Gading Serpong, dan Cikarang.
4. Kos-Kosan: Emas yang Mengalir Tiap Bulan
Kalau kamu cari properti dengan cash flow cepat, kos-kosan bisa jadi jawabannya. Ini bukan rahasia lagi di dunia properti Indonesia: bisnis kos bisa jadi mesin uang kalau dikelola dengan baik.
Permintaan akan kos terus meningkat, terutama di kota besar dengan banyak pendatang, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Malang. Mahasiswa, pekerja kantoran, hingga profesional muda jadi target utama pasar ini.
Keunggulan Kos-Kosan
- Penghasilan rutin tiap bulan.
- Nilai tanah terus naik seiring waktu.
- Permintaan tinggi, terutama di area kampus dan perkantoran.
- Bisa dikembangkan bertahap sesuai modal.
Kiat Sukses Bangun Kos-Kosan
- Lokasi adalah segalanya. Pilih area dekat transportasi publik, kampus, atau kawasan industri.
- Fasilitas penting. Internet cepat, keamanan 24 jam, dan kebersihan bisa jadi faktor pembeda.
- Bangun reputasi. Kos yang bersih dan nyaman selalu direkomendasikan dari mulut ke mulut.
Investasi kos cocok untuk mereka yang ingin pendapatan pasif tapi stabil. Bahkan, jika dikelola profesional, kamu bisa menghasilkan return on investment (ROI) hingga 10–12% per tahun—lebih tinggi dari deposito!
5. Tanah Kavling: Aset yang Tak Pernah Kehilangan Nilai
Bicara properti, rasanya belum lengkap tanpa menyebut tanah kavling. Inilah bentuk properti paling dasar dan paling dicari oleh investor jangka panjang. Alasannya sederhana: tanah tidak bisa “diproduksi ulang”. Jumlahnya terbatas, tapi permintaannya terus naik.
Investasi tanah memang butuh kesabaran. Tapi, kalau kamu jeli memilih lokasi, hasilnya bisa luar biasa. Saya pernah bantu klien beli kavling di pinggiran Yogyakarta dengan harga Rp200 ribu/m² di awal 2000-an. Sekarang? Sudah tembus Rp4 juta/m²!
Kelebihan Tanah Kavling
- Kenaikan harga paling tinggi dalam jangka panjang.
- Tidak perlu perawatan rutin.
- Bisa dijadikan modal pembangunan rumah atau usaha.
- Likuiditas tinggi di area berkembang.
Tips Investasi Tanah
Sebelum membeli, pastikan legalitas jelas (sertifikat SHM) dan akses jalan memadai. Jangan tergiur harga murah tanpa survei langsung. Carilah area dengan rencana pengembangan infrastruktur, seperti jalan tol atau kawasan industri baru—biasanya harga tanah di sana melonjak dalam 3–5 tahun.
6. Villa: Properti Favorit di Daerah Wisata
Kalau kamu suka gaya hidup santai atau ingin punya second home untuk liburan, villa adalah pilihan yang menarik. Properti jenis ini sangat populer di daerah wisata seperti Bali, Puncak, Malang, dan Lombok. Selain bisa digunakan sendiri, villa juga berpotensi besar untuk disewakan secara harian melalui platform seperti Airbnb.
Bayangkan, kamu punya villa di Ubud yang disewa wisatawan mancanegara selama 15 malam per bulan. Dengan tarif Rp1,5 juta per malam, kamu sudah bisa mengantongi lebih dari Rp20 juta sebulan. Angka yang menarik, bukan?
Mengapa Villa Diminati
- Potensi income tinggi dari sewa harian.
- Cocok untuk lifestyle investment.
- Nilai aset meningkat cepat di kawasan wisata.
- Bisa digunakan pribadi saat liburan.
Tren Villa di Indonesia
Sekarang, banyak investor lokal mulai melirik daerah-daerah wisata baru seperti Labuan Bajo dan Banyuwangi. Permintaan villa di sana meningkat seiring promosi destinasi wisata oleh pemerintah.
Desain villa pun makin kreatif—konsep eco villa atau smart villa kini digemari wisatawan muda. Properti ramah lingkungan dengan panel surya atau desain terbuka yang menyatu dengan alam makin banyak dicari.
7. Kondotel: Gabungan Hotel dan Properti Investasi
Bagi kamu yang ingin punya properti tapi tak mau repot mengelolanya, kondotel (kondominium hotel) bisa jadi solusi. Sistemnya mirip apartemen, tapi pengelolaannya seperti hotel. Kamu beli unitnya, lalu operator hotel yang mengurus penyewaan dan pemeliharaan. Setiap bulan atau tahun, kamu dapat bagian hasil sewa.
Kelebihan Kondotel
- Pengelolaan profesional oleh operator hotel.
- Tidak perlu repot mencari penyewa.
- Potensi bagi hasil menarik, terutama di lokasi wisata.
- Aset tetap milik pribadi.
Risiko dan Tips
Namun, perlu diingat: investasi kondotel juga punya risiko. Beberapa proyek gagal karena manajemen buruk atau lokasi tidak strategis. Jadi, sebelum membeli, pastikan operatornya punya reputasi baik dan proyeknya sudah berjalan. Lokasi di pusat wisata seperti Bali, Bandung, atau Yogyakarta biasanya paling menjanjikan.
8. Gudang dan Pergudangan: Properti Industri yang Melejit
Dalam 5 tahun terakhir, permintaan gudang melonjak tajam. Penyebab utamanya? Ledakan bisnis e-commerce dan logistik. Banyak perusahaan butuh ruang penyimpanan untuk stok barang dan distribusi. Karena itu, kawasan industri dan pinggiran kota besar jadi target panas para investor.
Kelebihan Gudang
- Permintaan tinggi dari sektor logistik.
- Kontrak sewa jangka panjang (5–10 tahun).
- Nilai aset stabil dan tahan krisis.
- Cocok untuk investasi pasif.
Lokasi Ideal
Kawasan seperti Cikarang, Karawang, dan Tangerang jadi magnet investasi properti industri. Infrastruktur lengkap, dekat pelabuhan, dan akses tol mudah. Kalau kamu punya modal besar dan berpikir jangka panjang, gudang bisa jadi aset solid dengan imbal hasil stabil.
9. Properti Komersial: Perkantoran dan Retail Space
Jenis properti ini mungkin terlihat “serius”, tapi potensi keuntungannya besar. Perkantoran dan retail space (ruang usaha seperti toko atau kafe) menjadi pilihan utama bagi investor institusi maupun individu dengan modal kuat.
Pandemi sempat mengguncang sektor ini, tapi setelah 2023, permintaan mulai pulih—terutama di kota besar. Banyak bisnis digital, coworking space, dan startup mencari ruang fleksibel dengan biaya efisien.
Tren Baru Properti Komersial
- Coworking space menggantikan kantor tradisional.
- Retail space kecil lebih diminati dibanding mall besar.
- Sistem revenue sharing mulai populer antara pemilik dan penyewa.
Tips Memilih Properti Komersial
Pastikan kamu memilih lokasi dengan lalu lintas tinggi dan populasi padat. Area seperti Sudirman (Jakarta), Dago (Bandung), atau Tunjungan (Surabaya) masih jadi incaran utama. Hitung juga yield tahunan—biasanya berkisar antara 6–9%.
10. Properti Syariah: Alternatif Investasi Tanpa Riba
Satu tren menarik di dunia properti Indonesia adalah meningkatnya minat terhadap properti syariah. Sistem ini diminati karena menawarkan skema kepemilikan tanpa bunga dan tanpa bank. Banyak keluarga muda muslim merasa lebih tenang dengan sistem ini karena dianggap lebih sesuai dengan prinsip syariah.
Kelebihan Properti Syariah
- Tanpa bunga, tanpa denda keterlambatan.
- Transaksi langsung antara penjual dan pembeli.
- Proses lebih transparan.
- Cocok untuk pembeli yang ingin keamanan finansial jangka panjang.
Catatan Penting
Namun, sebelum membeli, pastikan proyeknya benar-benar berbasis syariah, bukan sekadar label. Cek legalitas, sertifikat, dan track record pengembang. Jangan ragu bertanya langsung ke notaris atau lembaga sertifikasi syariah.
Penutup: Pilih Properti Sesuai Tujuan Hidupmu
Nah, itu dia 7 jenis properti yang paling dicari di Indonesia—dari rumah tapak sampai kondotel. Masing-masing punya karakter, risiko, dan potensi keuntungan berbeda. Kuncinya adalah menyesuaikan pilihan dengan tujuan finansial dan gaya hidup kamu.
Kalau kamu ingin tinggal nyaman bersama keluarga, rumah tapak atau apartemen mungkin paling pas. Tapi kalau kamu lebih fokus ke investasi dan passive income, kos-kosan, villa, atau ruko bisa jadi opsi terbaik.
Ingat, properti itu bukan sekadar aset fisik—tapi juga strategi jangka panjang. Dengan riset dan perencanaan matang, properti bisa jadi kendaraan finansial yang membawa kamu menuju kebebasan ekonomi.
FAQ
1. Apakah properti masih menguntungkan di tahun ini?
Ya, selama kamu memilih lokasi strategis dan jenis properti yang sesuai kebutuhan pasar, properti tetap jadi instrumen investasi yang menguntungkan.
2. Jenis properti apa yang cocok untuk pemula?
Rumah tapak di daerah berkembang atau kos-kosan skala kecil bisa jadi pilihan ideal untuk pemula karena risikonya lebih rendah dan mudah dikelola.
3. Bagaimana cara tahu properti yang bagus untuk investasi?
Perhatikan tiga hal utama: lokasi, legalitas, dan potensi sewa. Jangan tergiur harga murah tanpa riset lapangan.
4. Apakah properti syariah lebih aman?
Secara prinsip, iya, karena tidak menggunakan bunga dan denda. Tapi tetap pastikan pengembangnya terpercaya dan legalitas proyeknya jelas.
5. Berapa modal minimal untuk mulai investasi properti?
Kamu bisa mulai dari Rp100 juta dengan membeli kavling kecil atau bergabung ke proyek co-investment properti yang kini mulai populer di Indonesia.
Rekomendasi Artikel Lainnya
Baca juga: 8 Desain Interior Rumah yang Bikin Ruang Terasa Luas
